Dari segala tantangan di tempat kerja, mengalami “siksaan” dari atasan langsung merupakan hal yang paling sulit untuk dihadapi. Beberapa pakar dunia kerja telah menciptakan trik dan solusi bagi Anda yang mungkin sedang mengalami “penyiksaan” di tempat kerja.
Jika Anda sedang berhadapan dengan atasan Anda yang galak, berikut ini cara menghadapinya menurut versi para pakar:
1. Hindari lebih awal
Perhatikan baik tanda-tanda bahwa atasan Anda yang biasanya berperilaku lembut akan berubah menjadi galak. Jika anda bisa memahami bahwa atasan Anda berubah menjadi galak sebagai pelampiasan stress, cobalah untuk memperkecil penyebab stress tersebut. Apakah dia sedang mengalami hari yang buruk? Jika tidak terlalu mendesak, tundalah untuk bertemu dengannya hingga suasana menjadi cukup aman. Apakah dia berang karena ditekan oleh atasannya atau oleh klien? Saat melihat gejala tersebut, segeralah menghindar. Layaknya Anda tidak akan menempatkan wajah Anda di depan moncong anjing yang sedang menyalak, Anda harus menyingkirkan diri hingga segalanya kembali aman.
2. Tetapkan batasan
Jangan mau menjadi "budak" dan bekerja dengan jam yang tidak jelas, atau menerima begitu saja perlakuan yang tidak layak. Bersikap demikian tidak ada manfaatnya buat anda maupun perusahaan. Dengan mampu berkata ‘tidak”’ anda terbebas, dan bahkan memperoleh rasa hormat dari atasan Anda.
3. Bicarakan dengan rekan kerja Anda
Cari tahu apakah atasan Anda hanya galak kepada Anda saja atau juga terhadap semua karyawan? Jika hanya kepada Anda, apakah karena Anda tidak melakukan tugas kerja dengan benar? Ataukah ada sesuatu yang bersifat pribadi? Ada kemungkinan hanya karena atasan tidak menyukai Anda. Mintalah nasehat pada rekan kerja tentang bagaimana cara menghadapi situasi tersebut.
4. Bersikap positif
Saat atasan memperlakukan anda dengan baik dan hormat, berterima kasihlah padanya. Katakan padanya bagaimana dia telah menginspirasi anda untuk bekerja lebih keras karena dia telah bersikap positif dan sopan. Jadilah contoh sebagai karyawan yang baik, perlihatkan kebaikan yang tak berubah pada atasan Anda. Jika perlu perlihatkan sikap moral “Jangan pernah melawan api dengan api.”
5. Jadilah contoh yang baik
Memberikan contoh akan sikap yang Anda ingin atasan Anda lakukan juga dapat membantu. Memuji hasil kerja orang lain, memberi penghargaan dan tetap tenang di saat atasan Anda tidak mampu bersikap tenang, akan menolong atasan untuk mendapat pencerahan.
6. Berbicaralah kepada HRD
Ketika segala upaya Anda gagal, bicaralah dengan departemen HRD. Tapi ingatlah bahwa meskipun mereka mendengarkan Anda, belum tentu mereka akan melakukan tindakan atau berpihak kepada Anda. Saya secara pribadi pernah melihat contoh beberapa karyawan meninggalkan suatu bagian berulang kali hanya karena memiliki supervisor “penyiksa”, hingga supervisor tersebut akhirnya diberhentikan. Di manakah HR di saat perpindahan karyawan massal tersebut? Saya percaya bahwa departemen HR harus lebih proaktif dalam mencegah “penyiksaan” di tempat kerja.
7. Jika atasan anda keterlaluan, kumpulkan dukungan
Jika atasan Anda telah keterlaluan, carilah bantuan dari rekan kerja, pimpinan lain atau bimbingan dari luar. Anda membutuhkan dukungan untuk melalui proses ini. Jika menghadapi langsung atasan Anda bukanlah pilihan yang bijak, datangilah pimpinan lebih tinggi atau pimpinan HR dan kemukakan masalah Anda. Bersikaplah jujur dan persiapkan bukti-bukti atau contoh bentuk “penyiksaan”.
Biasanya membutuhkan lebih dari satu orang untuk menumbangkan seorang “penyiksa”, namun dengan dukungan dari luar, Anda memiliki kesempatan. Namun, jika segala upaya telah gagal dan pekerjaan tidak dapat lagi dipertahankan, mungkin sudah saatnya untuk mengunjungi badan pencari kerja favorit anda dan mencoba jaringan kerja.
Pada akhirnya, pilihan terbaik Anda adalah untuk memilih apakah Anda ingin memperbaiki situasi dengan atasan Anda ataukah tunduk selamanya? Seberapa besar tingkat toleransi anda dan hal apa yang anda suka dan tidak suka dalam pekerjaan tersebut? Anda harus menimbang rasa tidak nyaman Anda dengan kemampuan untuk menjadi sosok yang tegas dan lihatlah dari sudut pandang yang menyeluruh.
0 comments:
Post a Comment